Rabu, 19 September 2012

JURNAL EKONOMI


PENGARUH SUPERVISI PENDIDIKAN, ORGANISASI PROFESI GURU, LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PROFESIONALITAS GURU IPS TERPADU MGMP

Rizky Prasastifani, Nurdin dan Yon Rizal
Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unila
Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar lampung

Abstract:Teacher is one important factor in education. Based on these, this study aims to determine the factors that influence the attitudes of teacher professionalism. In this study population of 124 people, and a sample of 95 people. To test the hypothesis first, second, third, using simple linear regression test and experiment to test the hypothesis of the fourth, fifth, sixth and seventh using multiple linear regression. Here are the results of this study: (1) There is a significant and positive effect of supervision of the professional education of teachers by 24.7%. (2) There are positive and significant correlation between teachers' professional organization of teacher professionalism as much as 20.4%. (3) There are positive and significant influence among the working environment to the professionalism of teachers by 20%. (4) There is a significant and positive effect between superviasi teacher education and professional organizations for teacher professionalism by 39.1% (5) There are positive and significant between education and workplace supervision of teacher professionalism by 38.6%. (6) There is a significant and positive influence of teachers' professional organizations and professional working environment for teachers by 34.7%. (7) There are positive and significant effects between supervision of education, professional organizations of teachers, and professional work environment for teachers of 49.5%.

Abstrak:Guru merupakan salah satu faktor yang penting dalam pendidikan. Berdasarkan hal di tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sikap profesionalitas guru. Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, ketiga menggunakan uji regresi linear sederhana dan untuk menguji hipotesis dari percobaan keempat, kelima, keenam dan ketujuh menggunakan regresi linier berganda. Berikut hasil penelitian ini : (1) Ada pengaruh yang signifikan dan positif antara supervisi pendidikan terhadap profesionalitas guru sebesar 24,7%. (2) Ada pengaruh positif dan signifikan antara organisasi profesi guru terhadap profesionalitas guru sebesar 20,4%. (3) Ada pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan kerja terhadap profesionalitas guru sebesar 20%. (4) Ada pengaruh yang signifikan dan positif antara superviasi pendidikan dan organisasi profesi guru terhadap profesionalitas guru sebesar 39,1% (5) Ada pengaruh positif dan signifikan antara supervisi pendidikan dan lingkungan kerja terhadap profesionalitas guru sebesar 38,6%. (6) Ada pengaruh yang signifikan dan positif antara organisasi profesi guru dan lingkungan kerja terhadap profesionalitas guru sebesar 34,7%. (7) Ada pengaruh positif dan signifikan antara supervisi pendidikan, organisasi profesi guru, dan lingkungan kerja terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung sebesar 49,5%.
Kata kunci: Supervisi, Organisasi, Profesionalitas
PENDAHULUAN

Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu pendidikan karena guru berperan langsung dalam proses pendidikan. Mengingat keberadaan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar sangat berpengaruh, maka sudah semestinya kualitas guru harus diperhatikan.
Menurut Arifin pada Sofiana (2008: 10) kata profesi berasal dari kata “profession”. Profession memiliki makna yang sama dengan kata Occupation yang berarti pekerjaan yang memerlukan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan khusus. Dengan kata lain, profesi dapat diartikan sebagai suatu bidang keahlian khusus yang menangani lapangan kerja tertentu. Maister dalam Hidayanto (2009:27) mengemukakan bahwa profesionalitas bukan sekedar pengetahuan teknologi dan manajemen tetapi lebih merupakan sikap.
Profesionalitas seorang guru dapat dilihat dari beberapa hal, dalam hal ini penulis mengambil contoh dari keaktifan guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas (PTK), keaktifan guru dalam menulis atau membuat artikel di koran dan surat kabar, atau menjadi pembina dalam organisasi maupun kelompok kerja guru dan siswa.
Berdasarkan data yang diperoleh oleh penulis dari MGMP mata pelajaran IPS Terpadu Kota Bandar Lampung, terlihat bahwa masih terdapat guru yang kurang dalam sikap profesionalitasnya. Dari hasil wawancara dengan ketua MGMP IPS Terpadu, di dapat informasi bahwa, sebagian anggota MGMP IPS Terpadu aktif dalam pertemuan MGMP bila pada awal tahun ajaran baru. Itu juga dikarenakan untuk mendapatkan informasi tentang perangkat pembelajaran. Padahal MGMP dipersiapkan untuk membahas masalah-masalah dalam pembelajaran IPS Terpadu baik untuk guru yang mengajar pada kelas 7, 8, dan 9. Menurut ketua MGMP, terkadang walaupun telah diadakan pelatihan-pelatihan model pembelajaran, masih ada guru yang tidak menerapkan ilmu yang sudah didapatnya dari pertemuan MGMP.
Supervisi Pendidikan sangat diperlukan untuk menilai hasil kinerja guru. Supervisi pendidikan dilakukan untuk mengetahui hal apa saja yang masih dirasa kurang dalam proses mengajar. Supervisi yang dilakukan berbentuk supervisi klinis. Supervisi ini dilakukan oleh wakil kepala (waka) bidang kurikulum dan frekuensinya masih belum teratur. Supervisi pendidikan dari pihak pengawas juga belum efektif dilakukan.
Organisasi profesi adalah tempat berkumpulnya dua orang atau lebih manusia yang memiliki profesi atau pekerjaan yang sama. Begitu juga dengan guru, organisasi profesi guru dibuat untuk menjalin komunikasi yang lebih baik lagi dari rekan satu profesi. Organisai guru yang ada saat ini misalnya, PGRI, MGMP, ISPI dan lain-lain. Dengan adanya kegiatan yang dilakukan organisasi profesi guru akan dapat membantu meningkatnya profesionalitas seorang guru.
Lingkungan Kerja adalah hal yang paling mempengaruhi suasana kerja seseorang. Seseorang akan bekerja dengan baik serta penuh tanggung jawab apabila didukung oleh situasi dan kondisi lingkungan kerja yang menyenangkan dan iklim yang kondusif. Namun pada kenyataannya rdak semua sekolah dapat menyediakan suasana lingkungan kerja yang membuat nyaman. Sehingga hal tersebut akan mempengaruhi sikap profesionalitas seorang guru.
Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan penelitian, rumusan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1.    Pengaruh yang positif dan signifikan antara supervisi pendidikan terhadap  profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.
2.    Pengaruh yang positif dan signifikan antara organisasi profesi guru terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.
3.    Pengaruh yang positif dan signifikan antara lingkungan kerja terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.
4.    Pengaruh yang positif dan signifikan antara supervisi pendidikan dan organisasi profesi guru terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.
5.    Pengaruh yang positif dan signifikan antara supervisi pendidikan dan lingkungan kerja terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.
6.    Pengaruh yang positif dan signifikan antara organisasi profesi guru dan lingkungan kerja terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.
7.    Pengaruh yang positif dan signifikan antara supervisi pendidikan, organisasi profesi guru, dan lingkungan kerja terhadap  profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.

METODE

Ditinjau dari cara penelitiannya atau tingkat eksplanasi, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian description research atau penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. (Suharsimi Arikunto, 2009:3).
Penelitian ini menggunakan metode ex post facto dan survey. Metode ex post facto merupakan suatu pendekatan yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Metode survey adalah pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (Sugiyono, 2011:7). Dalam penelitian ini, besarnya sampel dari populasi dihitung berdasarkan rumus Slovin, populasi 124 guru dan besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 95 guru. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah interview, observasi, dan angket. Pengujian hipotesis dianalisis dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier multipel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengujian Hipotesis
Untuk menguji ada tidaknya pengaruh ketiga variabel X, yaitu supervisi pendidikan, organisasi profesi guru, lingkungan kerja terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012, maka digunakan analisis regresi sederhana untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga. Sedangkan untuk regresi keempat, kelima, keenam dan ketujuh menggunakan regresi linier multipel.

1.    Hipotesis Pertama
1.    H0: Tidak ada pengaruh supervisi pendidikan terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.
2.    H1: Ada pengaruh supervisi pendidikan terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.

Berdasarkan perhitungan koefisien regresi didapat persamaan regresi.
Ŷ = 65,994 + 0,398X.
Keterangan :
1)   Harga koefisien konstanta a adalah sebesar 65,994. Oleh karena itu, apabila nilai dari X di dalam obyek penelitian sama dengan nol (0), maka akan diperoleh besarnya Y =  65,994.
2)   Harga koefisien b adalah sebesar 0,398. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin X akan meningkatkan variabel Y sebesar 0,398.

Hipotesis pertama yaitu ada pengaruh yang positif dan signifikan antara supervisi pendidikan terhadap  profesionalitas guru yang ditunjukkan oleh hasil uji regresi linier sederhana diperoleh r²= 0,247 pada taraf signifikansi 0,05. Berarti profesionalitas guru di MGMP IPS Terpadu dipengaruhi supervisi pendidikan sebesar 24,7 % dan sisanya 75,3 % dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan analisis data diperoleh t hitung = 5,529 sedangkan  ttabel = 1,986 , ini berarti thitung > ttabel.

2.    Hipotesis Kedua
1.    H0: Tidak ada pengaruh organisasi profesi guru terhadap profesionalitas guru di MGMP IPS Terpadu Kota Bandar Lampung Tahun  2011/2012.
2.    H1: Ada pengaruh organisasi profesi guru terhadap profesionalitas guru di MGMP IPS Terpadu Kota Bandar Lampung Tahun 2011/2012.

Berdasarkan perhitungan koefisien regresi didapat persamaan regresi.
Ŷ = 61,471 + 0,358X
Keterangan :
1)   Harga koefisien konstanta a adalah sebesar 61,471. Oleh karena itu, apabila nilai dari X di dalam obyek penelitian sama dengan nol (0), maka akan diperoleh besarnya Y =  61,471.
2)   Harga koefisien b adalah sebesar 0,358. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin X akan meningkatkan variabel Y sebesar 0,358.

Hipotesis kedua yaitu ada pengaruh yang positif dan signifikan antara organisasi profesi guru terhadap profesionalitas guru yang ditunjukkan oleh hasil uji regresi linier sederhana diperoleh r²= 0,204 pada taraf signifikansi 0,05. Berarti profesionalitas guru di MGMP IPS Terpadu dipengaruhi organisasi profesi guru sebesar 20,4 % dan sisanya 79,6 % dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan analisis data diperoleh t hitung = 4,889 sedangkan  ttabel = 1,986, ini berarti thitung > ttabel.

3.    Hipotesis Ketiga
1.    H0   : Tidak ada pengaruh lingkungan kerja terhadap profesionalitas guru  di
  MGMP IPS Terpadu Kota Bandar Lampung Tahun 2011/2012.
2.    H1    : Ada pengaruh lingkungan kerja terhadap profesionalitas guru di
  MGMP IPS Terpadu Kota Bandar Lampung Tahun 2011/2012.
Berdasarkan perhitungan koefisien regresi didapat persamaan regresi.
Ŷ = 67,974 + 0,354X
Keterangan :
1)   Harga koefisien konstanta a sebesar 67,974. Oleh karena itu, apabila nilai dari X di dalam obyek penelitian sama dengan nol (0), maka akan diperoleh besarnya Y =  67,974.
2)   Harga koefisien b sebesar 0,354. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin X akan meningkatkan variabel Y sebesar 0,354.

Hipotesis ketiga yaitu Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara lingkungan kerja terhadap profesionalitas guru yang ditunjukkan oleh hasil uji regresi linier sederhana diperoleh r²= 0,200 pada taraf signifikansi 0,05 Berdasarkan analisis data diperoleh t hitung = 4,827 sedangkan  ttabel = 1,986, ini berarti thitung > ttabel.

4.    Hipotesis Keempat
1.    H0  =  Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara supervisi pendidikan dan organisasi profesi guru guru secara bersama-sama terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.
2.    H1  =  Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara supervisi pendidikan dan organisasi profesi guru guru secara bersama-sama terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.

Berdasarkan perhitungan koefisien regresi didapat persamaan regresi
Keterangan :
a.    Harga koefisien konstanta (Y) = 40,580. Oleh karena itu, apabila nilai dari X1 dan X2  di dalam obyek penelitian sama dengan nol (0), maka akan diperoleh besarnya Y =  40,580.
b.    Harga koefisien regresi X1 (b1) = 0,350. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin X1 dan variabel independen lainnya tetap dikontrol (0) maka variabel Y akan meningkat sebesar 0,350.
c.    Harga koefisien regresi X2 (b2) = 0,304. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin X2 dan variabel independen lainnya tetap dikontrol (0) maka variabel Y akan meningkat sebesar 0,304.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa Fhitung  > Ftabel  yaitu 29,595 > 3,095. Sehingga  H0 ditolak dan H1 diterima, yang artinya supervisi pendidikan dan organisasi profesi guru berpengaruh secara signifikan terhadap profesionalitas guru. Adapun pengaruh supervisi pendidikan dan organisasi profesi guru terhadap profesionalitas guru dengan koefisien determinasi (R2) 0,391 yang berarti besar sumbangan supervisi pendidikan dan organisasi profesi guru terhadap profesionalitas guru adalah 39,1%  sedangkan 64,8 % nya disumbangakan oleh faktor lain.

5.    Hipotesis Kelima
1.    H0  =  Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara supervisi pendidikan dan lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.
2.    H1  =  Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara supervisi pendidikan dan lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.

Berdasarkan perhitungan koefisien regresi didapat persamaan regresi
Keterangan :
a.    Harga koefisien konstanta (Y) = 46,335. Oleh karena itu, apabila nilai dari X1 dan X2  di dalam obyek penelitian sama dengan nol (0), maka akan diperoleh besarnya Y =  46,335.
b.    Harga koefisien regresi X1 (b1) = 0,350. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin X1 dan variabel independen lainnya tetap dikontrol (0) maka variabel Y akan meningkat sebesar 0,350.
c.    Harga koefisien regresi X2 (b2) = 0,304. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin X2 dan variabel independen lainnya tetap dikontrol (0) maka variabel Y akan meningkat sebesar 0,304.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa Fhitung  > Ftabel  yaitu 28,950 > 3,095. Sehingga  H0 ditolak dan H1 diterima, yang artinya supervisi pendidikan, dan lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap profesionalitas guru. Adapun pengaruh supervisi pendidikan dan lingkungan kerja terhadap profesionalitas guru dengan koefisien determinasi (R2) 0,386 yang berarti besar sumbangan supervisi pendidikan dan lingkungan kerja terhadap profesionalitas guru adalah 38,6 %  sedangkan 61,4 % nya disumbangakan oleh faktor lain.

6.    Hipotesis Keenam
1.    H0  =  Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara organisasi profesi
guru dan lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap profesionalitas
guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.
2.    H1  =  Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara organisasi profesi guru dan lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.

Berdasarkan perhitungan koefisien regresi didapat persamaan regresi

Keterangan :
a.    Harga koefisien konstanta (Y) = 42,680. Oleh karena itu, apabila nilai dari X1 dan X2  di dalam obyek penelitian sama dengan nol (0), maka akan diperoleh besarnya Y =  42,680.
b.    Harga koefisien regresi X1 (b1) = 0,308. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin X1 dan variabel independen lainnya tetap dikontrol (0) maka variabel Y akan meningkat sebesar 0,308.
c.    Harga koefisien regresi X2 (b2) = 0,303. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin X2 dan variabel independen lainnya tetap dikontrol (0) maka variabel Y akan meningkat sebesar 0,303.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa Fhitung  > Ftabel  yaitu 24,452 > 3,095. Sehingga  H0 ditolak dan H1 diterima, yang artinya organisasi profesi guru dan lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap profesionalitas guru. Adapun pengaruh penggunaan organisasi profesi guru dan lingkungan kerja terhadap profesionalitas guru dengan koefisien determinasi (R2) 0,347 yang berarti besar sumbangan organisasi profesi guru dan lingkungan kerja terhadap profesionalitas guru adalah 34,7 %  sedangkan 65,3 % nya disumbangakan oleh faktor lain.

7.    Hipotesis Ketujuh
1.    H0  = Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara supervisi pendidikan, organisasi profesi guru dan lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.
2.    H1  =  Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara supervisi pendidikan, organisasi profesi guru dan lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.

Berdasarkan perhitungan koefisien regresi didapat persamaan regresi
Keterangan :
a.    Harga koefisien konstanta (Y) = 26,617. Oleh karena itu, apabila nilai dari X1 dan X2  di dalam obyek penelitian sama dengan nol (0), maka akan diperoleh besarnya Y =  26,617.
b.    Harga koefisien regresi X1 (b1) = 0,314. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin X1 dan variabel independen lainnya tetap dikontrol (0) maka variabel Y akan meningkat sebesar 0,314.
c.    Harga koefisien regresi X2 (b2) = 0,267. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin X2 dan variabel independen lainnya tetap dikontrol (0) maka variabel Y akan meningkat sebesar 0,267.
d.   Harga koefisien regresi X3 (b3) = 0,260. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin X3 dan variabel independen lainnya tetap dikontrol (0) maka variabel Y akan meningkat sebesar 0,260.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa Fhitung  > Ftabel  yaitu 29,674 > 2,703. Sehingga  H0 ditolak dan H1 diterima, yang artinya organisasi profesi guru dan lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap profesionalitas guru. Adapun pengaruh penggunaan organisasi profesi guru dan lingkungan kerja terhadap profesionalitas guru dengan koefisien determinasi (R2) 0,495 yang berarti besar sumbangan organisasi profesi guru dan lingkungan kerja terhadap profesionalitas guru adalah 49,5 %  sedangkan 50,5 % nya disumbangakan oleh faktor lain.

Pembahasan

1.    Ada Pengaruh Supervisi Pendidikan Terhadap Profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012
Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan pendapat Burton & Brucker dalam Sahertian A. Piet (2008: 20) juga mengemukakan bahwa, “Fungsi utama supervisi modern  ialah menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik.” Ia mengungkapkan bahwa fungsi utama supervisi bukanlah perbaikan pembelajaran saja, tapi untuk ke arah pertumbuhan profesi guru. Dari penjelasan pendapat ahli di atas dapat diketahui bahwa menurut Suciptoardi pengawasan dari kepala sekolah adalah salah satu faktor yang mempengaruhi profesionalitas guru. Dan melihat pendapat Burton & Brucker, penulis menyimpulkan bahwa supervisi bukan hanya untuk perbaikan pembelajaran saja namun juga ke arah pertumbuhan profesi guru atau dapat dikatakan menuju profesionalitas guru.

2.    Ada Pengaruh Organisasi Profesi Guru Terhadap Profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012
Hasil analisis tersebut sejalan dengan pendapat Robert W. Richey dalam bukunya “Preparing for a Carier in Education” yang dikutip Yunus Namsa (2006: 37) mengemukakan ciri-ciri sekaligus syarat-syarat dari suatu profesi sebagai berikut: (point d, e , f, g)
d)   Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah laku sikap serta cara kerja.
e)    Membutuhkan suatu kegiatan intelektual yang tinggi.
f)    Adanya organisasi yang dapat meningkatkan standar pelayanan disiplin diri dalam profesi, serta kesejahtraan anggotannya.
g)   Memandang profesi sebagai suatu karier hidup (a live carier) dan menjadi seorang anggota yang permanen.
Dari penjelasan di atas bahwa suatu profesionalitas guru harus diimbangi dengan keikutsertaan seorang guru pada organisasi profesi sesuai dengan profesinya.
3.    Ada Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012
Hal ini sesuai dengan temuan pendapat dari Nitisemito (2004: 135) dalam bukunya mengatakan bahwa, “Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.” Hasil penelitian ini semakin diperkuat dengan pendapat Ridel & Brown dalam Sutirto (2007: 23) “Lingkungan sekolah harus dapat dibuat sedemikian mungkin serta dapat memberikan rangsangan/stimulus sebaik mungkin serta dapat memberikan rangsangan / stimulus sebaik mungkin.”

4.    Ada Pengaruh Supervisi Pendidikan dan Organisasi Profesi Guru Terhadap Profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012
Menurut Bedjo Sujanto (2007: 34) bahwa, “Bila diibaratkan bagai mesin, kesehatan para guru tergantung perawatannya. Untuk menggerakkan guru dan menjaga kesehatan geraknya, ada poros yang dapat diefektifkan untuk menggerakkan guru. Ada IGTK, PKG/KKG, MGMP, PGRI, ada sertifikat-sertifikat guru. Semua itu berpontensi untuk menggerakkan guru agar bertumbuh dan berkembang sesuai dengan harapan. Dan pendapat Sergiovani dalam Suharsimi Arikunto (2004: 58) mengemukakan pernyataan yang berhubungan dengan supervisi sebagai berikut:
1) supervisi lebih bersifat proses daripada peranan; 2) supervisi adalah suatu proses yang digunakan oleh personal sekolah yang bertanggung jawab terhadap aspek-aspek tujuan sekolah yang bertanggung secara langsung kepada para personal yang lain, untuk menolong mereka menyelasaikan tujuan sekolah itu.
Berdasarkan temuan pendapat di atas tersebut penulis menyimpulkan bahwa untuk meningkatkan proses pembelajaran dapat dilakukan dengan melakukan supervisi pendidikan kepada personal pendidikan. Personel pendidikan yang dijadikan sebagai objek supervisi di sini adalah guru sebagai pengajar. Selain itu, sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan membina dan mengembangkan organisasi profesi seperti musyawarah guru bidang studi atau lebih dikenal dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) profesi guru seperti MGMP dapat dioptimalkan maka profesionalitas guru sendiri akan dapat meningkat sehingga dapat memperbaiki mutu pendidikan.

5.    Ada Pengaruh Supervisi Pendidikan dan Lingkungan Kerja Terhadap Profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012
Hasil penelitian ini senada pula dengan pendapat Jahrie dan Hariyoto dalam Febi Lestari (2007: 15)  bahwa, “Lingkungan kerja yang baik dan bersih, apabila mendapat cahaya yang cukup, terdapat hubungan harmonis sesama guru, bebas dari kebisingan dan gangguan akan menimbulkan kinerja yang baik dalam menjalankan tuganya. Akan tetapi lingkungan kerja yang buruk, kotor, cahaya lampu yang kurang terang, lembab dan sebagainya akan menimbulkan cepat lelah dan kebosanan terhadap sesuatu yang dikerjakannya.” Dan Burton & Brucker dalam Sahertian A. Piet (2008: 20) mengemukakan bahwa, “Fungsi utama supervisi modern  ialah menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik.” Ia mengungkapkan bahwa fungsi utama supervisi bukanlah perbaikan pembelajaran saja, tapi untuk ke arah pertumbuhan profesi guru.

6.    Pengaruh Organisasi Profesi Guru dan Lingkungan Kerja Terhadap Profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012
Hasil penelitian ini senada pula dengan pendapat Hidayanto (2009: 30) bahwa, “Guru harus memiliki (1)  Kepribadian yang matang dan berkembang,
(2)  Penguasaan ilmu yang kuat,  (3) Kemampuan untuk memotivasi peserta didik 
untuk  menguasai sains dan teknologi dan (4) Pengembangan profesi secara berkesinambungan. Keempat aspek diatas merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Apabila syarat-syarat profesionalitas tenaga pendidik sudah terpenuhi maka peran guru yang awalnya pasif bisa menjadi lebih kreatif.” Hal ini sesuai dengan pendapat Pidarta (2003: 207) mengemukakan ciri-ciri profesi sebagai berikut:
(1) Pilihan jabatan itu didasari oleh motivasi yang kuat dan merupakan panggilan hidup orang bersangkutan; (2) Telah memiliki ilmu, pengetahuan, dan keterampilan khusus, yang bersifat dinamis dan berkembang terus; (3) Ilmu pengetahuan, dan keterampilan khusus tersebut di atas diperoleh melalui studi dalam jangka waktu lama di perguruan tinggi; (4) Punya otonomi dalam bertindak ketika melayani klien; (5) Mengabdi kepada masyarakat atau berorientasi kepada layanan sosial, bukan untuk mendapatkan keuntungan financial; (6) Tidak mengadvertensikan keahlian-nya untuk mendapatkan klien;  (7) Menjadi anggota profesi; (8) Organisasi profesi tersebut menetukan persyaratan penerimaan para anggota, membina profesi anggota, mengawasi perilaku anggota, memberikan sanksi, dan memperjuangkan kesejahteraan anggota.

7.    Pengaruh Supervisi Pendidikan, Organisasi Profesi Guru dan Lingkungan Terhadap Profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012
Hasil penelitian ini senada pula dengan pendapat Boardman et al dalam buku Piet Sahertian (2008: 17) bahwa:Supervisi adalah suatu usaha menstimulasi, mengkoordinasikan dan membimbing secara continue pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran. Dengan demikian mereka dapat menstimulasikan dan membimbing pertumbuhan tiap murid secara continue serta mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi modern. Hasil penelitian ini semakin diperkuat dengan pendapat Ridel & Brown dalam Sutirto (2007: 23) “Lingkungan sekolah harus dapat dibuat sedemikian mungkin serta dapat memberikan rangsangan/stimulus sebaik mungkin serta dapat memberikan rangsangan / stimulus sebaik mungkin.”
Hasil temuan tersebut membuktikan bahwa, lingkungan kerja akan berpengaruh terhadap semangat kerja yang dimiliki oleh seseorang. Jika seseorang merasa nyaman dan senang pada suatu lingkungan maka ia akan betah dalam mengerjakan segala sesuatu di lingkungan tersebut. Seorang guru dimana sekolah tempat ia mengajar selalu memberikan fasilitas memadai dan aman akan merasa senang dalam mengajar. Namun, jika sekolah kurang memenuhi hal tersebut maka akan terjadi kejenuhan bagi seorang guru untuk menjalankan tuganya. Hal ini akan mempengaruhi atau menurunkan sikap profesionalitas guru yang dimilikinya. Sehingga dapat disimpulkan kolaborasi antara supervisi pendidikan yang intens dan bermanfat, didukung oleh organisasi profesi yang efektif dan aktif serta adanya lingkungan kerja yang baik dapat meningkatkan semangat kerja guru sehingga pada nantinya profesionalitas guru itu sendiri akan meningkatkan pula. Sehingga pada nantinya peningkatan profesionalitas guru akan berdampak pada siswa itu sendiri agar lebih baik lagi dalam proses pembelajaran.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang dilakukan, maka kesimpulan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.    Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara supervisi pendidikan terhadap  profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012. Dengan kata lain, jika  supervisi pendidikan dapat diterapkan dengan baik atau berjalan secara efektif maka profesionalitas guru akan baik.
2.    Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara organisasi profesi guru terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012. Dengan kata lain, jika sebuah organisasi profesi guru dapat memberikan stimulus berupa kegiatan yang menarik dan bermanfaat kepada anggotanya maka profesionalitas anggotanya (guru) akan baik pula.
3.    Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara lingkungan kerja terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012. Dengan kata lain, bila sebuah sekolah dapat memberikan suasana lingkungan kerja yang baik maka profesionalsime guru akan baik pula.
4.    Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara supervisi pendidikan dan organisasi profesi guru secara bersama-sama terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012. Dengan kata lain, jika seorang supervisi pendidikan dilakukan secara efektif dan diikuti dengan organisasi profesi yang aktif maka profesionalitas guru akan baik, begitu pula sebaliknya.
5.    Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara supervisi pendidikan dan lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012. Dengan kata lain, jika supervisi pendidikan dilakukan dengan optimal dan juga keadaan sekolah didukung oleh lingkungan kerja yang kondusif maka semangat dan profesionalitas guru tersebut juga baik, begitu pula sebaliknya.
6.    Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara organisasi profesi guru dan lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012. Dengan kata lain, jika suatu organisasi profesi dapat membangkitkan semangat anggotanya dalam berprofesi dan didukung dengan suasana lingkungan kerja yang kondusif dan baik maka profesionalitas guru akan baik, begitu pula sebaliknya.
7.    Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara supervisi pendidikan, organisasi profesi guru, dan lingkungan kerja terhadap  profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012. Dengan kata lain, jika supervisi pendidikan dilakukan secara instens(berkala), keefektifan organisasi profesi guru dapat berjalan dengan baik dan lingkungan kerja baik dan nyaman untuk guru maka profesionalitas guru juga baik, begitu pula sebaliknya. 

SARAN

Berdasarkan penelitian tentang pengaruh supervisi pendidikan, organisasi profesi guru, lingkungan kerja terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012, maka peneliti memberi saran:
1.        Supervisi pendidikan sebaiknya ditingkatkan guna memperoleh perbaikan dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Hal ini dilakukan dengan cara pelaksanaan supervisi pendidikan yang dilakukan secara intens dan jujur. Sehingga, guru akan lebih memahami hal apa yang masih dirasa kurang dalam proses pembelajaran yang dilakukannya. Supervisi pendidikan harus bersifat membina bukan bersifat menyalahkan guru. Supervisi pendidikan juga harus dapat mengontrol kegiatan dan mengevaluasi untuk melihat hasil pekerjaan yang telah dilakukan oleh guru.
2.        Organisasi profesi guru harus lebih dioptimalkan dan berusaha mengaktifkan kembali semangat anggotanya dalam mengikuti perkumpulan secara efektif. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan ruang diskusi kepada guru dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi saat mengajar dan tempat bertukar informasi dalam masalah pengajaran. Guru pun dihaapkan dapat mengoptimalkan dan memanfaatkan organisasi profesi dengan sebaik-baiknya misalnya dengan selalu mendiskusikan apa yang menjadi kendala dalam pengelolaan kelas.
3.        Lingkungan kerja harus diciptakan sebaik mungkin agar guru lebih nyaman dalam bekerja sehingga tidak mengganggu konsentrasinya dalam mengajar. Sebuah sekolah sebaiknya dapat menciptakan lingkungan yang nyaman misalnya dengan tata ruang yang tidak terlalu jauh jaraknya, adanya sarana seperti WC, UKS, dan Mushola. Selain itu untuk dapat menunjang performance guru, sekolah dapat menyiapkan sarana pembelajaran seperti, LCD, tape recorder, perpustakaan, laboratorium serta media lainnya.
4.        Sebaiknya pihak sekolah ikut menyumbangkan partisipasi dalam peningkatan profesionalitas guru dengan cara melakukan supervisi pendidikan yang berasal dari pihak intern sekolah. Selain itu juga harus didukung dengan pihak ekstern sekolah yaitu organisasi profesi guru sebagai partner kerja guru, dapat ikut membangkitkan semangat kerja guru dengan cara mengadakan pelatihan guru profesional sebagai bekal untuk guru mengajar.
5.        Untuk dapat meningkatkan profesionalitas guru, sekolah dapat mengusahakannya dengan cara pengadaan supervisi pendidikan yang intens. Dan juga dengan persiapan kelengkapan sarana lingkungan kerja guru yang ada di sekolah. Hal ini dapat dilakukan secara bersama-sama dengan cara, melalui hasil dari supervisi pendidikan pihak sekolah dapat mengevaluasi hal apa saja yang masih dirasa kurang dimiliki guru dari sekolah tempat ia mengajar. Perbaikan sarana di lingkungan kerja dapat membantu guru dalam menyiapkan sikap profesionalitasnya ke arah yang lebih baik lagi.
6.        Peningkatan profesionalitas guru akan lebih baik dicapai bila adanya kolaborasi yang baik antara organisasi profesi guru yang aktif dan lingkungan kerja yang nyaman. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengajak guru membahas permasalahan yang dihadapi saat mengajar di dalam forum pertemuan organisasi profesi guru. Dan dengan cara mendukung guru melalui kelengkapan sarana prasarana mengajar yang sebaiknya disiapkan oleh pihak sekolah. Agar guru dapat leluasa mempraktikkan ilmu yang didapat dari pelatihan organsasi profesi guru di sekolah tempat beliau mengajar.
7.        Untuk dapat meningkatkan profesionalitas guru dapat diusahakan melalui kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh organisasi profesi agar pengetahuan guru lebih diperkaya dengan model dan metode yang baru. Hal ini dikarenakan seorang profesional akan terus-menerus meningkatkan kutu karyanya secara sadar, melalui pendidikan dan pelatihan. Hal ini akan lebih mudah terwujud bila diimbangi dengan supevisi pendidikan yang aktif, keefektifan organisasi profesi dan lingkungan kerja yang baik dan nyaman.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2004. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hidayanto, Dwi Nugroho. 2009. Pengembangan Profesionalitas Guru Bahan Pelatihan Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (PLPG). FKIP Universitas Mulawarman Samarinda.
Lestari, Febi. 2007. Pengaruh Masa Kerja, Lingkungan Kerja, dan Budaya Kerja terhadap Kinerja Guru SMK Negeri 1. Lampung: Universitas Lampung (Skripsi).
Namsa, M. Yunus. 2006. Kiprah Baru Profesi Guru Indonesia Wawasan Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Pustaka Mapan.
Nitisemito, Alex S. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Pidarta, Made. 2003. Landasan Kependidikan Stimulasi Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Sahertian, Piet A. 2008. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Shofiana, Dian Maya. 2008. Profesionalisme Guru dan Hubungannya dengan Prestasi belajar Siswa MTS.Cidolok Sukabumi. Jakarta: Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,  Kualitatif, dan R & D). Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sutirto. 2007. Hubungan antara Kepemimpinan, Motivasi, Kerja, dan Lingkungan Kerja dengan Kinerja Kepala Sekolah SMP Negeri se Kabupaten Lampung Barat tahun pelajaran 2006/2007. Lampung: Universitas Lampung (Tesis).