PENGARUH SUPERVISI PENDIDIKAN, ORGANISASI PROFESI
GURU, LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PROFESIONALITAS GURU IPS TERPADU MGMP
Rizky Prasastifani, Nurdin dan Yon Rizal
Pendidikan
Ekonomi PIPS FKIP Unila
Jl.
Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar lampung
Abstract:Teacher is one important factor in education. Based on
these, this study aims to determine
the factors that influence the attitudes
of teacher professionalism.
In this study population of 124 people, and
a sample of 95
people. To test the hypothesis
first, second, third, using simple linear
regression test and experiment to test the
hypothesis of the
fourth, fifth, sixth and seventh using
multiple linear regression. Here are
the results of this study: (1) There is a
significant and positive effect
of supervision of
the professional education
of teachers by 24.7%. (2) There are positive
and significant correlation between teachers' professional organization of teacher professionalism
as much as 20.4%. (3) There are positive and significant influence among the
working environment to the
professionalism of teachers by 20%.
(4) There is a
significant and positive effect
between superviasi teacher education and
professional organizations for teacher
professionalism by 39.1% (5) There are
positive and significant between education and workplace supervision of teacher
professionalism by 38.6%. (6) There is
a significant and positive influence of teachers'
professional organizations and professional working environment for teachers by 34.7%. (7) There are
positive and significant effects between supervision of education, professional organizations of
teachers, and professional
work environment for teachers of 49.5%.
Abstrak:Guru merupakan salah satu faktor yang penting dalam pendidikan.
Berdasarkan hal di tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi sikap profesionalitas guru. Untuk menguji
hipotesis pertama, kedua, ketiga menggunakan uji regresi linear sederhana dan
untuk menguji hipotesis dari percobaan keempat, kelima, keenam dan ketujuh
menggunakan regresi linier berganda. Berikut hasil penelitian ini : (1) Ada
pengaruh yang signifikan dan positif antara supervisi pendidikan terhadap
profesionalitas guru sebesar 24,7%. (2) Ada pengaruh positif dan signifikan
antara organisasi profesi guru terhadap profesionalitas guru sebesar 20,4%. (3)
Ada pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan kerja terhadap
profesionalitas guru sebesar 20%. (4) Ada pengaruh yang signifikan dan positif
antara superviasi pendidikan dan organisasi profesi guru terhadap
profesionalitas guru sebesar 39,1% (5) Ada pengaruh positif dan signifikan
antara supervisi pendidikan dan lingkungan kerja terhadap profesionalitas guru
sebesar 38,6%. (6) Ada pengaruh yang signifikan dan positif antara organisasi
profesi guru dan lingkungan kerja terhadap profesionalitas guru sebesar 34,7%.
(7) Ada pengaruh positif dan signifikan antara supervisi pendidikan, organisasi
profesi guru, dan lingkungan kerja terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu
MGMP Kota Bandar Lampung sebesar 49,5%.
Kata kunci:
Supervisi, Organisasi, Profesionalitas
PENDAHULUAN
Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya
manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Guru merupakan salah satu faktor
penentu tinggi rendahnya mutu pendidikan karena guru berperan langsung dalam
proses pendidikan. Mengingat keberadaan guru dalam proses kegiatan belajar
mengajar sangat berpengaruh, maka sudah semestinya kualitas guru harus
diperhatikan.
Menurut Arifin pada Sofiana (2008: 10) kata profesi berasal dari kata “profession”. Profession memiliki makna
yang sama dengan kata Occupation yang
berarti pekerjaan yang memerlukan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan
khusus. Dengan kata lain, profesi dapat diartikan sebagai suatu bidang keahlian
khusus yang menangani lapangan kerja tertentu. Maister dalam Hidayanto
(2009:27) mengemukakan bahwa profesionalitas bukan sekedar
pengetahuan teknologi dan manajemen tetapi lebih merupakan
sikap.
Profesionalitas
seorang guru dapat dilihat dari beberapa hal, dalam hal ini penulis mengambil
contoh dari keaktifan guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas (PTK),
keaktifan guru dalam menulis atau membuat artikel di koran dan surat kabar,
atau menjadi pembina dalam organisasi maupun kelompok kerja guru dan siswa.
Berdasarkan data yang diperoleh oleh penulis dari MGMP mata pelajaran
IPS Terpadu Kota Bandar Lampung, terlihat bahwa masih terdapat guru yang kurang
dalam sikap profesionalitasnya. Dari hasil wawancara dengan ketua MGMP IPS
Terpadu, di dapat informasi bahwa, sebagian anggota MGMP IPS Terpadu aktif
dalam pertemuan MGMP bila pada awal tahun ajaran baru. Itu juga dikarenakan
untuk mendapatkan informasi tentang perangkat pembelajaran. Padahal MGMP
dipersiapkan untuk membahas masalah-masalah dalam pembelajaran IPS Terpadu baik
untuk guru yang mengajar pada kelas 7, 8, dan 9. Menurut ketua MGMP, terkadang
walaupun telah diadakan pelatihan-pelatihan model pembelajaran, masih ada guru
yang tidak menerapkan ilmu yang sudah didapatnya dari pertemuan MGMP.
Supervisi Pendidikan sangat diperlukan untuk menilai hasil kinerja
guru. Supervisi pendidikan dilakukan untuk mengetahui hal apa saja yang masih
dirasa kurang dalam proses mengajar. Supervisi yang dilakukan berbentuk
supervisi klinis. Supervisi ini dilakukan oleh wakil kepala (waka) bidang
kurikulum dan frekuensinya masih belum teratur. Supervisi pendidikan dari pihak
pengawas juga belum efektif dilakukan.
Organisasi profesi
adalah tempat berkumpulnya dua orang atau lebih manusia yang memiliki profesi
atau pekerjaan yang sama. Begitu juga dengan guru, organisasi profesi guru
dibuat untuk menjalin komunikasi yang lebih baik lagi dari rekan satu profesi.
Organisai guru yang ada saat ini misalnya, PGRI, MGMP, ISPI dan lain-lain. Dengan
adanya kegiatan yang dilakukan organisasi profesi guru akan dapat membantu
meningkatnya profesionalitas seorang guru.
Lingkungan Kerja
adalah hal yang paling mempengaruhi suasana kerja seseorang. Seseorang akan
bekerja dengan baik serta penuh tanggung jawab apabila didukung oleh situasi
dan kondisi lingkungan kerja yang menyenangkan dan iklim yang kondusif. Namun
pada kenyataannya rdak semua sekolah dapat menyediakan suasana lingkungan kerja
yang membuat nyaman. Sehingga hal tersebut akan mempengaruhi sikap profesionalitas
seorang guru.
Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk
menjawab permasalahan penelitian, rumusan tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui :
1. Pengaruh yang positif dan signifikan antara supervisi
pendidikan terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar
Lampung tahun 2011/2012.
2. Pengaruh yang positif dan signifikan antara organisasi
profesi guru terhadap profesionalitas
guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.
3. Pengaruh yang positif dan signifikan antara
lingkungan kerja terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung
tahun 2011/2012.
4. Pengaruh yang positif dan signifikan antara supervisi
pendidikan dan organisasi
profesi guru terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung
tahun 2011/2012.
5. Pengaruh yang positif dan signifikan antara supervisi
pendidikan dan lingkungan kerja
terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.
6. Pengaruh yang positif dan signifikan antara organisasi
profesi guru dan lingkungan kerja
terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.
7. Pengaruh yang positif dan signifikan antara
supervisi pendidikan, organisasi profesi guru, dan lingkungan kerja terhadap
profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.
METODE
Ditinjau dari cara penelitiannya atau tingkat eksplanasi, metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian description research atau penelitian deskriptif. Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,
kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan
dalam bentuk laporan penelitian. (Suharsimi Arikunto, 2009:3).
Penelitian ini menggunakan metode ex
post facto dan survey. Metode ex post
facto merupakan suatu pendekatan yang dilakukan untuk meneliti peristiwa
yang telah terjadi kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor
yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Metode survey adalah pendekatan yang
digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan
buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya
dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (Sugiyono, 2011:7). Dalam penelitian ini,
besarnya sampel dari populasi dihitung berdasarkan rumus Slovin, populasi 124 guru dan besarnya sampel dalam penelitian ini
adalah 95 guru. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah interview, observasi,
dan angket. Pengujian hipotesis dianalisis dengan menggunakan regresi linier
sederhana dan regresi linier multipel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengujian Hipotesis
Untuk menguji ada tidaknya pengaruh ketiga variabel X, yaitu supervisi
pendidikan, organisasi profesi guru, lingkungan kerja terhadap profesionalitas
guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012, maka digunakan analisis regresi sederhana
untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga. Sedangkan untuk regresi
keempat, kelima, keenam dan ketujuh menggunakan regresi linier multipel.
1. Hipotesis Pertama
1.
H0: Tidak ada pengaruh supervisi
pendidikan terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP
Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.
2.
H1: Ada pengaruh supervisi pendidikan terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP
Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.
Berdasarkan perhitungan koefisien regresi didapat persamaan regresi.
Ŷ = 65,994 + 0,398X.
Keterangan
:
1)
Harga koefisien konstanta a adalah
sebesar 65,994. Oleh karena itu, apabila nilai dari X di dalam obyek
penelitian sama dengan nol (0), maka akan diperoleh besarnya Y = 65,994.
2)
Harga koefisien b adalah sebesar 0,398.
Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin X akan meningkatkan variabel
Y sebesar 0,398.
Hipotesis pertama yaitu ada pengaruh yang positif dan signifikan antara
supervisi pendidikan terhadap profesionalitas
guru yang ditunjukkan oleh hasil uji
regresi linier sederhana diperoleh r²= 0,247 pada taraf signifikansi 0,05. Berarti
profesionalitas guru di MGMP IPS Terpadu dipengaruhi supervisi pendidikan
sebesar 24,7 % dan sisanya 75,3 % dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan analisis data diperoleh t hitung
= 5,529 sedangkan ttabel =
1,986 , ini berarti thitung > ttabel.
2. Hipotesis Kedua
1.
H0: Tidak ada pengaruh organisasi profesi guru terhadap profesionalitas
guru di MGMP IPS Terpadu
Kota Bandar Lampung Tahun 2011/2012.
2. H1: Ada pengaruh organisasi profesi
guru terhadap profesionalitas guru di MGMP IPS Terpadu Kota Bandar Lampung Tahun 2011/2012.
Berdasarkan perhitungan koefisien regresi didapat persamaan regresi.
Ŷ = 61,471 + 0,358X
Keterangan
:
1)
Harga koefisien konstanta a adalah
sebesar 61,471. Oleh karena itu, apabila nilai dari X di dalam obyek
penelitian sama dengan nol (0), maka akan diperoleh besarnya Y = 61,471.
2)
Harga koefisien b adalah sebesar 0,358.
Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin X akan meningkatkan variabel
Y sebesar 0,358.
Hipotesis kedua yaitu ada pengaruh yang positif dan signifikan antara
organisasi profesi guru terhadap profesionalitas guru yang ditunjukkan oleh hasil uji regresi linier sederhana diperoleh r²=
0,204 pada taraf signifikansi 0,05. Berarti profesionalitas guru di MGMP
IPS Terpadu dipengaruhi organisasi profesi guru sebesar
20,4 % dan sisanya 79,6 % dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan analisis data diperoleh t hitung = 4,889
sedangkan ttabel = 1,986, ini
berarti thitung > ttabel.
3. Hipotesis Ketiga
1.
H0 : Tidak ada pengaruh lingkungan kerja terhadap profesionalitas
guru di
MGMP IPS Terpadu Kota
Bandar Lampung Tahun 2011/2012.
2.
H1 : Ada pengaruh lingkungan kerja terhadap profesionalitas guru di
MGMP IPS Terpadu Kota Bandar Lampung Tahun 2011/2012.
Berdasarkan perhitungan koefisien regresi didapat persamaan regresi.
Ŷ = 67,974 + 0,354X
Keterangan
:
1)
Harga koefisien konstanta a sebesar
67,974. Oleh karena itu, apabila nilai dari X di dalam obyek
penelitian sama dengan nol (0), maka akan diperoleh besarnya Y = 67,974.
2)
Harga koefisien b sebesar 0,354. Hal ini
menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin X akan meningkatkan variabel Y
sebesar 0,354.
Hipotesis ketiga yaitu Ada pengaruh yang positif dan signifikan
antara lingkungan kerja terhadap profesionalitas
guru yang ditunjukkan oleh hasil
uji regresi linier sederhana diperoleh r²= 0,200 pada taraf signifikansi 0,05
Berdasarkan analisis data diperoleh t hitung = 4,827 sedangkan ttabel = 1,986, ini berarti thitung
> ttabel.
4. Hipotesis Keempat
1. H0 = Tidak
ada pengaruh yang positif dan
signifikan antara supervisi pendidikan dan organisasi profesi guru guru secara bersama-sama terhadap profesionalitas
guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.
2. H1 =
Ada pengaruh yang positif
dan signifikan antara supervisi pendidikan dan organisasi profesi guru guru secara bersama-sama terhadap profesionalitas
guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.
Berdasarkan perhitungan koefisien regresi didapat persamaan regresi

Keterangan
:
a.
Harga koefisien konstanta (Y) = 40,580.
Oleh karena itu, apabila nilai dari X1 dan X2 di dalam obyek penelitian sama dengan
nol (0), maka akan diperoleh besarnya Y =
40,580.
b.
Harga koefisien regresi X1 (b1)
= 0,350. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin X1 dan variabel independen lainnya tetap dikontrol (0) maka variabel
Y akan meningkat sebesar 0,350.
c.
Harga koefisien regresi X2 (b2)
= 0,304. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin X2 dan variabel independen lainnya tetap dikontrol (0) maka variabel
Y akan meningkat sebesar 0,304.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 29,595 > 3,095. Sehingga H0 ditolak
dan H1 diterima, yang artinya supervisi pendidikan dan organisasi
profesi guru berpengaruh secara signifikan terhadap profesionalitas guru.
Adapun pengaruh supervisi pendidikan dan organisasi profesi guru terhadap profesionalitas
guru dengan koefisien determinasi (R2) 0,391 yang berarti besar sumbangan supervisi pendidikan dan organisasi
profesi guru terhadap profesionalitas guru adalah 39,1%
sedangkan 64,8 % nya disumbangakan oleh faktor lain.
5. Hipotesis Kelima
1. H0 = Tidak
ada pengaruh yang positif dan
signifikan antara supervisi pendidikan dan lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap profesionalitas
guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.
2. H1 =
Ada pengaruh yang positif
dan signifikan antara supervisi pendidikan dan lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap profesionalitas
guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.
Berdasarkan perhitungan koefisien regresi didapat persamaan regresi

Keterangan
:
a.
Harga koefisien konstanta (Y) = 46,335.
Oleh karena itu, apabila nilai dari X1 dan X2 di dalam obyek penelitian sama dengan
nol (0), maka akan diperoleh besarnya Y =
46,335.
b.
Harga koefisien regresi X1 (b1)
= 0,350. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin X1 dan variabel independen lainnya tetap dikontrol (0) maka variabel
Y akan meningkat sebesar 0,350.
c.
Harga koefisien regresi X2 (b2)
= 0,304. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin X2 dan variabel independen lainnya tetap dikontrol (0) maka variabel
Y akan meningkat sebesar 0,304.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 28,950 > 3,095. Sehingga H0 ditolak
dan H1 diterima, yang artinya supervisi pendidikan, dan lingkungan
kerja berpengaruh secara signifikan terhadap profesionalitas guru. Adapun
pengaruh supervisi pendidikan dan lingkungan kerja terhadap profesionalitas
guru dengan koefisien determinasi (R2) 0,386 yang berarti besar sumbangan supervisi pendidikan dan lingkungan kerja
terhadap profesionalitas guru adalah 38,6 % sedangkan 61,4 % nya
disumbangakan oleh faktor lain.
6. Hipotesis Keenam
1.
H0 = Tidak
ada
pengaruh yang positif dan signifikan antara organisasi profesi
guru dan lingkungan kerja secara
bersama-sama terhadap profesionalitas
guru IPS Terpadu
MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.
2. H1 = Ada pengaruh yang positif dan
signifikan antara organisasi profesi guru dan lingkungan kerja secara
bersama-sama terhadap profesionalitas guru IPS
Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.
Berdasarkan perhitungan koefisien regresi didapat persamaan regresi

Keterangan
:
a.
Harga koefisien konstanta (Y) = 42,680.
Oleh karena itu, apabila nilai dari X1 dan X2 di dalam obyek penelitian sama dengan
nol (0), maka akan diperoleh besarnya Y =
42,680.
b.
Harga koefisien regresi X1 (b1)
= 0,308. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin X1 dan variabel independen lainnya tetap dikontrol (0) maka variabel
Y akan meningkat sebesar 0,308.
c.
Harga koefisien regresi X2 (b2)
= 0,303. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin X2 dan variabel independen lainnya tetap dikontrol (0) maka variabel
Y akan meningkat sebesar 0,303.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 24,452 > 3,095. Sehingga H0 ditolak
dan H1 diterima, yang artinya organisasi profesi guru dan lingkungan
kerja berpengaruh secara signifikan terhadap profesionalitas guru. Adapun
pengaruh penggunaan organisasi profesi guru dan lingkungan kerja terhadap profesionalitas
guru dengan koefisien determinasi (R2) 0,347 yang berarti besar sumbangan organisasi profesi guru dan lingkungan
kerja terhadap profesionalitas guru adalah 34,7 %
sedangkan 65,3 % nya disumbangakan oleh faktor lain.
7. Hipotesis Ketujuh
1.
H0 = Tidak ada pengaruh yang
positif dan signifikan antara supervisi pendidikan, organisasi profesi guru dan
lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu
MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.
2. H1 = Ada pengaruh yang positif dan
signifikan antara supervisi pendidikan, organisasi profesi guru dan lingkungan
kerja secara bersama-sama terhadap profesionalitas
guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012.
Berdasarkan
perhitungan koefisien regresi didapat
persamaan regresi

Keterangan
:
a.
Harga koefisien konstanta (Y) = 26,617.
Oleh karena itu, apabila nilai dari X1 dan X2 di dalam obyek penelitian sama dengan
nol (0), maka akan diperoleh besarnya Y =
26,617.
b.
Harga koefisien regresi X1 (b1)
= 0,314. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin X1 dan variabel independen lainnya tetap dikontrol (0) maka variabel
Y akan meningkat sebesar 0,314.
c.
Harga koefisien regresi X2 (b2)
= 0,267. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin X2 dan variabel independen lainnya tetap dikontrol (0) maka variabel
Y akan meningkat sebesar 0,267.
d.
Harga koefisien regresi X3 (b3)
= 0,260. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin X3 dan variabel independen lainnya tetap dikontrol (0) maka variabel
Y akan meningkat sebesar 0,260.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 29,674 > 2,703. Sehingga H0 ditolak
dan H1 diterima, yang artinya organisasi profesi guru dan lingkungan
kerja berpengaruh secara signifikan terhadap profesionalitas guru. Adapun
pengaruh penggunaan organisasi profesi guru dan lingkungan kerja terhadap profesionalitas
guru dengan koefisien determinasi (R2) 0,495 yang berarti besar sumbangan organisasi profesi guru dan lingkungan
kerja terhadap profesionalitas guru adalah 49,5 %
sedangkan 50,5 % nya disumbangakan oleh faktor lain.
Pembahasan
1. Ada Pengaruh Supervisi Pendidikan Terhadap Profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP
Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012
Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan pendapat Burton
& Brucker dalam Sahertian A.
Piet (2008: 20) juga mengemukakan bahwa, “Fungsi
utama supervisi modern ialah menilai dan
memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik.”
Ia mengungkapkan bahwa fungsi utama supervisi bukanlah perbaikan pembelajaran
saja, tapi untuk ke arah pertumbuhan profesi guru. Dari penjelasan pendapat
ahli di atas dapat diketahui bahwa menurut Suciptoardi pengawasan dari
kepala sekolah adalah salah satu faktor yang mempengaruhi profesionalitas guru.
Dan melihat pendapat Burton & Brucker, penulis
menyimpulkan bahwa supervisi bukan hanya untuk perbaikan pembelajaran saja
namun juga ke arah pertumbuhan profesi guru atau dapat dikatakan menuju profesionalitas
guru.
2. Ada Pengaruh Organisasi Profesi Guru Terhadap Profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP
Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012
Hasil analisis tersebut sejalan dengan pendapat Robert W. Richey dalam bukunya “Preparing
for a Carier in Education” yang dikutip Yunus Namsa (2006: 37) mengemukakan
ciri-ciri sekaligus syarat-syarat dari suatu profesi sebagai berikut:
(point d, e , f, g)
d)
Memiliki kode etik yang mengatur
keanggotaan, tingkah laku sikap serta cara kerja.
e)
Membutuhkan suatu kegiatan intelektual
yang tinggi.
f)
Adanya organisasi yang dapat
meningkatkan standar pelayanan disiplin diri dalam profesi, serta kesejahtraan
anggotannya.
g)
Memandang profesi sebagai suatu karier
hidup (a live carier) dan menjadi seorang anggota yang permanen.
Dari penjelasan
di atas bahwa suatu profesionalitas guru harus diimbangi dengan keikutsertaan
seorang guru pada organisasi profesi sesuai dengan profesinya.
3. Ada Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP
Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012
Hal ini sesuai dengan temuan pendapat dari Nitisemito (2004: 135) dalam
bukunya mengatakan bahwa, “Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada
disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan
tugas-tugas yang dibebankan.” Hasil penelitian ini semakin diperkuat dengan
pendapat Ridel & Brown dalam Sutirto (2007: 23) “Lingkungan sekolah harus
dapat dibuat sedemikian mungkin serta dapat memberikan rangsangan/stimulus
sebaik mungkin serta dapat memberikan rangsangan / stimulus sebaik mungkin.”
4. Ada Pengaruh Supervisi Pendidikan dan Organisasi Profesi Guru Terhadap Profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP
Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012
Menurut
Bedjo Sujanto (2007: 34) bahwa, “Bila diibaratkan bagai mesin, kesehatan para
guru tergantung perawatannya. Untuk menggerakkan guru dan menjaga kesehatan
geraknya, ada poros yang dapat diefektifkan untuk menggerakkan guru. Ada IGTK,
PKG/KKG, MGMP, PGRI, ada sertifikat-sertifikat guru. Semua itu berpontensi
untuk menggerakkan guru agar bertumbuh dan berkembang sesuai dengan harapan.
Dan pendapat Sergiovani dalam Suharsimi Arikunto
(2004: 58) mengemukakan pernyataan yang berhubungan dengan supervisi sebagai
berikut:
1) supervisi lebih
bersifat proses daripada peranan; 2) supervisi adalah suatu proses yang digunakan
oleh personal sekolah yang bertanggung jawab terhadap aspek-aspek tujuan
sekolah yang bertanggung secara langsung kepada para personal yang lain, untuk
menolong mereka menyelasaikan tujuan sekolah itu.
Berdasarkan temuan pendapat di atas tersebut penulis menyimpulkan bahwa
untuk meningkatkan proses pembelajaran dapat dilakukan dengan melakukan
supervisi pendidikan kepada personal pendidikan. Personel pendidikan yang
dijadikan sebagai objek supervisi di sini adalah guru sebagai pengajar. Selain
itu, sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan membina
dan mengembangkan organisasi profesi seperti musyawarah guru bidang studi atau
lebih dikenal dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) profesi guru seperti
MGMP dapat dioptimalkan maka profesionalitas guru sendiri akan dapat meningkat
sehingga dapat memperbaiki mutu pendidikan.
5. Ada Pengaruh Supervisi Pendidikan dan Lingkungan Kerja Terhadap Profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP
Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012
Hasil penelitian ini senada pula dengan pendapat Jahrie dan Hariyoto
dalam Febi Lestari (2007: 15) bahwa, “Lingkungan
kerja yang baik dan bersih, apabila mendapat cahaya yang cukup, terdapat
hubungan harmonis sesama guru, bebas dari kebisingan dan gangguan akan
menimbulkan kinerja yang baik dalam menjalankan tuganya. Akan tetapi lingkungan
kerja yang buruk, kotor, cahaya lampu yang kurang terang, lembab dan sebagainya
akan menimbulkan cepat lelah dan kebosanan terhadap sesuatu yang
dikerjakannya.” Dan Burton & Brucker dalam Sahertian
A. Piet (2008: 20) mengemukakan bahwa, “Fungsi utama
supervisi modern ialah menilai dan
memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik.”
Ia mengungkapkan bahwa fungsi utama supervisi bukanlah perbaikan pembelajaran
saja, tapi untuk ke arah pertumbuhan profesi guru.
6. Pengaruh Organisasi Profesi Guru dan
Lingkungan Kerja Terhadap Profesionalitas
guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012
Hasil penelitian ini senada pula dengan pendapat Hidayanto (2009: 30)
bahwa, “Guru harus memiliki (1) Kepribadian
yang matang dan berkembang,
(2) Penguasaan ilmu yang kuat,
(3) Kemampuan untuk memotivasi peserta didik
untuk menguasai sains dan
teknologi dan (4) Pengembangan profesi secara berkesinambungan. Keempat aspek
diatas merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan satu sama
lain. Apabila syarat-syarat profesionalitas tenaga pendidik sudah terpenuhi maka
peran guru yang awalnya pasif bisa menjadi lebih kreatif.” Hal
ini sesuai dengan pendapat Pidarta (2003: 207) mengemukakan ciri-ciri profesi
sebagai berikut:
(1)
Pilihan jabatan itu didasari oleh motivasi yang kuat dan merupakan panggilan
hidup orang bersangkutan; (2) Telah memiliki ilmu, pengetahuan, dan keterampilan khusus, yang
bersifat dinamis dan berkembang terus; (3) Ilmu pengetahuan, dan keterampilan
khusus tersebut di atas diperoleh melalui studi dalam jangka waktu lama di
perguruan tinggi; (4) Punya otonomi dalam bertindak ketika melayani klien; (5)
Mengabdi kepada masyarakat atau berorientasi kepada layanan sosial, bukan untuk
mendapatkan keuntungan financial; (6) Tidak mengadvertensikan
keahlian-nya untuk mendapatkan klien;
(7) Menjadi anggota profesi; (8) Organisasi profesi tersebut menetukan
persyaratan penerimaan para anggota, membina profesi anggota, mengawasi
perilaku anggota, memberikan sanksi, dan memperjuangkan kesejahteraan anggota.
7.
Pengaruh
Supervisi Pendidikan, Organisasi Profesi Guru dan Lingkungan Terhadap Profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP
Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012
Hasil penelitian ini senada pula dengan pendapat Boardman et al dalam buku Piet Sahertian (2008: 17) bahwa:”Supervisi adalah suatu usaha
menstimulasi, mengkoordinasikan dan membimbing secara continue pertumbuhan
guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih
mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran. Dengan
demikian mereka dapat menstimulasikan dan membimbing pertumbuhan tiap murid
secara continue serta mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam masyarakat
demokrasi modern. Hasil
penelitian ini semakin diperkuat dengan pendapat Ridel & Brown dalam
Sutirto (2007: 23) “Lingkungan sekolah harus dapat dibuat sedemikian mungkin
serta dapat memberikan rangsangan/stimulus sebaik mungkin serta dapat memberikan
rangsangan / stimulus sebaik mungkin.”
Hasil temuan tersebut membuktikan bahwa, lingkungan kerja akan
berpengaruh terhadap semangat kerja yang dimiliki oleh seseorang. Jika
seseorang merasa nyaman dan senang pada suatu lingkungan maka ia akan betah
dalam mengerjakan segala sesuatu di lingkungan tersebut. Seorang guru dimana
sekolah tempat ia mengajar selalu memberikan fasilitas memadai dan aman akan
merasa senang dalam mengajar. Namun, jika sekolah kurang memenuhi hal tersebut
maka akan terjadi kejenuhan bagi seorang guru untuk menjalankan tuganya. Hal
ini akan mempengaruhi atau menurunkan sikap profesionalitas guru yang
dimilikinya. Sehingga dapat disimpulkan kolaborasi antara supervisi pendidikan
yang intens dan bermanfat, didukung oleh organisasi profesi yang efektif dan
aktif serta adanya lingkungan kerja yang baik dapat meningkatkan semangat kerja
guru sehingga pada nantinya profesionalitas guru itu sendiri akan meningkatkan
pula. Sehingga pada nantinya peningkatan profesionalitas guru akan berdampak
pada siswa itu sendiri agar lebih baik lagi dalam proses pembelajaran.
KESIMPULAN
Berdasarkan
analisis data dan pengujian hipotesis yang dilakukan, maka kesimpulan dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan
antara supervisi pendidikan
terhadap profesionalitas guru IPS
Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012. Dengan kata lain, jika
supervisi pendidikan dapat diterapkan dengan baik atau berjalan secara
efektif maka profesionalitas guru akan baik.
2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan
antara organisasi profesi guru terhadap
profesionalitas
guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012. Dengan
kata lain, jika sebuah organisasi profesi guru dapat memberikan stimulus berupa
kegiatan yang menarik dan bermanfaat kepada anggotanya maka profesionalitas
anggotanya (guru) akan baik pula.
3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan
antara lingkungan kerja terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar
Lampung tahun 2011/2012. Dengan kata lain, bila sebuah sekolah dapat
memberikan suasana lingkungan kerja yang baik maka profesionalsime guru akan
baik pula.
4. Ada pengaruh yang positif dan signifikan
antara supervisi pendidikan dan
organisasi profesi guru secara bersama-sama terhadap profesionalitas guru IPS
Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012. Dengan kata lain, jika seorang
supervisi pendidikan dilakukan secara efektif dan diikuti dengan organisasi
profesi yang aktif maka profesionalitas guru akan baik, begitu pula sebaliknya.
5. Ada pengaruh yang positif dan signifikan
antara supervisi pendidikan dan
lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap profesionalitas guru IPS
Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012. Dengan kata lain, jika supervisi
pendidikan dilakukan dengan optimal dan juga keadaan sekolah didukung oleh
lingkungan kerja yang kondusif maka semangat dan profesionalitas guru tersebut
juga baik, begitu pula sebaliknya.
6. Ada pengaruh yang positif dan signifikan
antara organisasi profesi guru dan
lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap profesionalitas guru IPS
Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012. Dengan kata lain, jika suatu
organisasi profesi dapat membangkitkan semangat anggotanya dalam berprofesi dan
didukung dengan suasana lingkungan kerja yang kondusif dan baik maka
profesionalitas guru akan baik, begitu pula sebaliknya.
7. Ada pengaruh yang positif dan signifikan
antara supervisi pendidikan, organisasi profesi guru, dan lingkungan kerja terhadap profesionalitas guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar
Lampung tahun 2011/2012. Dengan kata lain, jika supervisi pendidikan
dilakukan secara instens(berkala), keefektifan organisasi profesi guru dapat
berjalan dengan baik dan lingkungan kerja baik dan nyaman untuk guru maka
profesionalitas guru juga baik, begitu pula sebaliknya.
SARAN
Berdasarkan penelitian tentang pengaruh
supervisi pendidikan, organisasi profesi guru, lingkungan kerja terhadap profesionalitas
guru IPS Terpadu MGMP Kota Bandar Lampung tahun 2011/2012, maka peneliti memberi saran:
1.
Supervisi
pendidikan
sebaiknya ditingkatkan guna memperoleh perbaikan dalam proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru. Hal ini dilakukan dengan cara pelaksanaan supervisi
pendidikan yang dilakukan secara intens dan jujur. Sehingga, guru akan lebih
memahami hal apa yang masih dirasa kurang dalam proses pembelajaran yang
dilakukannya. Supervisi pendidikan harus bersifat membina bukan bersifat
menyalahkan guru. Supervisi pendidikan juga harus dapat mengontrol kegiatan dan
mengevaluasi untuk melihat hasil pekerjaan yang telah dilakukan oleh guru.
2.
Organisasi profesi guru harus lebih
dioptimalkan dan berusaha mengaktifkan kembali semangat anggotanya dalam
mengikuti perkumpulan secara efektif. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
memberikan ruang diskusi kepada guru dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi
saat mengajar dan tempat bertukar informasi dalam masalah pengajaran. Guru pun
dihaapkan dapat mengoptimalkan dan memanfaatkan organisasi profesi dengan
sebaik-baiknya misalnya dengan selalu mendiskusikan apa yang menjadi kendala
dalam pengelolaan kelas.
3.
Lingkungan kerja harus diciptakan sebaik
mungkin agar guru lebih nyaman dalam bekerja sehingga tidak mengganggu
konsentrasinya dalam mengajar. Sebuah sekolah sebaiknya dapat menciptakan
lingkungan yang nyaman misalnya dengan tata ruang yang tidak terlalu jauh
jaraknya, adanya sarana seperti WC, UKS, dan Mushola. Selain itu untuk dapat
menunjang performance guru, sekolah
dapat menyiapkan sarana pembelajaran seperti, LCD, tape recorder, perpustakaan,
laboratorium serta media lainnya.
4.
Sebaiknya pihak sekolah ikut
menyumbangkan partisipasi dalam peningkatan profesionalitas guru dengan cara
melakukan supervisi pendidikan yang berasal dari pihak intern sekolah. Selain
itu juga harus didukung dengan pihak ekstern sekolah yaitu organisasi profesi
guru sebagai partner kerja guru, dapat ikut membangkitkan semangat kerja guru
dengan cara mengadakan pelatihan guru profesional sebagai bekal untuk guru
mengajar.
5.
Untuk dapat meningkatkan profesionalitas
guru, sekolah dapat mengusahakannya dengan cara pengadaan supervisi pendidikan
yang intens. Dan juga dengan persiapan kelengkapan sarana lingkungan kerja guru
yang ada di sekolah. Hal ini dapat dilakukan secara bersama-sama dengan cara,
melalui hasil dari supervisi pendidikan pihak sekolah dapat mengevaluasi hal
apa saja yang masih dirasa kurang dimiliki guru dari sekolah tempat ia
mengajar. Perbaikan sarana di lingkungan kerja dapat membantu guru dalam
menyiapkan sikap profesionalitasnya ke arah yang lebih baik lagi.
6.
Peningkatan profesionalitas guru akan
lebih baik dicapai bila adanya kolaborasi yang baik antara organisasi profesi
guru yang aktif dan lingkungan kerja yang nyaman. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara mengajak guru membahas permasalahan yang dihadapi saat mengajar di
dalam forum pertemuan organisasi profesi guru. Dan dengan cara mendukung guru
melalui kelengkapan sarana prasarana mengajar yang sebaiknya disiapkan oleh
pihak sekolah. Agar guru dapat leluasa mempraktikkan ilmu yang didapat dari
pelatihan organsasi profesi guru di sekolah tempat beliau mengajar.
7.
Untuk dapat meningkatkan profesionalitas
guru dapat diusahakan melalui kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh
organisasi profesi agar pengetahuan guru lebih diperkaya dengan model dan
metode yang baru. Hal ini dikarenakan seorang profesional akan terus-menerus
meningkatkan kutu karyanya secara sadar, melalui pendidikan dan pelatihan. Hal
ini akan lebih mudah terwujud bila diimbangi dengan supevisi pendidikan yang
aktif, keefektifan organisasi profesi dan lingkungan kerja yang baik dan
nyaman.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2004. Administrasi dan Supervisi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Hidayanto, Dwi Nugroho. 2009. Pengembangan
Profesionalitas Guru Bahan Pelatihan Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (PLPG).
FKIP Universitas Mulawarman Samarinda.
Lestari, Febi. 2007. Pengaruh Masa Kerja, Lingkungan Kerja, dan Budaya Kerja terhadap
Kinerja Guru SMK Negeri 1. Lampung: Universitas Lampung (Skripsi).
Namsa, M. Yunus. 2006. Kiprah Baru Profesi Guru Indonesia Wawasan
Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Pustaka Mapan.
Nitisemito, Alex S. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Pidarta, Made. 2003. Landasan Kependidikan Stimulasi Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia. Jakarta:
Bumi Aksara.
Sahertian, Piet A. 2008. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan
Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Shofiana, Dian Maya. 2008. Profesionalisme Guru
dan Hubungannya dengan Prestasi belajar Siswa MTS.Cidolok Sukabumi.
Jakarta: Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D).
Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sutirto. 2007. Hubungan antara Kepemimpinan, Motivasi, Kerja, dan Lingkungan Kerja
dengan Kinerja Kepala Sekolah SMP Negeri se Kabupaten Lampung Barat tahun
pelajaran 2006/2007. Lampung: Universitas Lampung (Tesis).